Kamis, 05 Oktober 2017

Sinopsis Temperature of Love Episode 12


Sumber Gambar: SBS


Hyun Soo mendesah, jika ratingnya turun setelah episode hari ini tayang, itu gawat, tapi ia mengakhirinya dengan tersenyum lebar.

"Caramu bicara seperti orang yang sedang piknik." Komentar Kyung.

"Aku mencoba tersenyum agar berkat menghampiriku."

Lalu mereka ketawa. Hyun Soo menanyakan Hong Ah sedang apa dan tiba-tiba seseorang memencet passcode pintu. Panjang umur, kata Kyung.


Kyung menceramahi Hong Ah yang pergi-pergi seenaknya, gak pantes jadi enulis tahu? Hong Ah tidak menanggapi, ia menghampiri Hyun Soo untuk memberinya hadiah, lotion muka.

"Aku masih punya ini." Kata Hyun Soo.

"kau tampak kelelahan belakangan. Jangan sampai kulitmu rusak karena dramamu gagal."


Hyun Soo memakainya tanpa mencuci muka. Kyung heran, bolehkah begitu? Hyun Soo menjewab, ia akan mencuci muka nanti lalu memakainya lagi.

Hong Ah meminta Hyun Soo menghapus namanya dari daftar asisten penulis. Kyung heran, Kenapa? Itu alasan semua orang ingin menjadi asisten penulis.

"Bagiku tidak."

Hyun SOo setuju saja, lalu meminta Kyung menghubungi staf untuk menghapus nama Hong Ah.

Hong Ah: Masih ada waktu sebelum episode hari ini tayang. Ayo pesan makanan. Aku yang traktir.

Kyung: kau sedang beruntung hari ini?

Hyun Soo: Kebalikannya. Dia suka menghamburkan uang jika ada yang membuatnya kecewa.

Kyung: Apa yang bisa mengecewakannya?

Hong Ah: Memang kau mengetahui segalanya tentang diriku?

Kyung: Kita terjebak di ruangan yang sama selama 10 jam sehari.

Hong Ah: Jangan salah paham. Bukan berarti kita berbagi sesuatu pada saat itu.

Hyun Soo: Kalian berdua, hentikan. Aku yang traktir hari ini. Kalian mau makan apa?

Kyung: Aku mau mi tumis hidangan laut.


Episode kali ini adalah saat Jung Sun syuting. dimana Shin Ha Rim terpukau dengan penjelasan Jung Sun tentang ingatannya pada Ibunya saat memasak itu.

Shin Ha Rim sampai lupa kalau ia sedang dalam pengejaran.


Tiba-tiba Shin Ha Rim dan orang yang mengejarnya berlarian di pantai, mereka saling berkelahi. Shin Ha Rim terkepung dan episode berakhir.

Kyung tidak setuju, kenapa tiba-tiba berlari di pantai? Apa itu masuk akal? Hong Ah tidak setuju, tapi setidaknya latarnya bagus. Luas.

Kyung: Latar itu tidak cocok dengan ceritanya.


Hyun Soo mendapat pesan, memberitahu soal rating episode ini dan menanjak drastis di menit terakhir, saat perkelahian.

Hong Ah: Sudah kubilang. Rating akan naik saat adegan berkelahi.

Kyung: Ceritanya menjadi tidak realistis jika dibuat seperti itu. Ini seperti sebuah drama.

Hong Ah: Tapi ini memang drama.

Hyun Soo: Astaga. Kurasa ratingnya akan turun dibandingkan pekan lalu.

Kyung: Tidak. Kita belum mengetahuinya. Perhitungan langsung ini tidak seakurat itu.

Hong Ah: Memang tidak akurat, tapi cukup mendekati.

Hyun Soo lalau masuk kamarnya. Ia mengucapkan hati-hati pada Hong Ah jika pulang nanti. Hong Ah berkata tidak akan pulang, ia akan menginap disana.


Hyun Soo terbangun, ia melihat jam dan baru pukul 2 dini hari. Hyun Soo mencoba tidur lagi tapi tidak bisa. Suara detak jarum Jam sangat keras di telingaya.


Hyun Soo lalu membaca komentar di official web dramanya. Dan ia menyukai komentar dari Jung Sun.

"Seandainya aku bisa menyukai komentar ini sepuluh kali. "Penulis Lee Hyun Soo, aku mendukungmu"." Gumam Hyun Soo.


Sementara itu, di dapurnya yang sepi, Jung Sun mengasah pisau terbaiknya untuk acara TV besok.


Hyun Soo jalan-jalan pagi ini. Ia menerima pesan dari SUtradara Min tentang rating dramanya yang tayang kemarin. Benar kata Hong Ah, perhitungan langsung tidak jauh beda dari perhitungan manual.


Sutradara Min lalu menelfonnya.

"Sudah lihat ratingnya? Ratingnya turun saat adegan Departement Store yang kau minta sesuai naskahmu, tapi naik saat adegan berkelahi yang kuubah ke ruang kosong. Inilah perbedaan antara profesional dan amatir."

Hyun Soo putus asa mendengarnya. Lagi-lagi ia bertemu dinding untuk menuju mimpinya.


Hyun Soo lalu mampir salah satu restoran untuk makan sup toge. Saat itu Jung Woo menelfonnya.

"kau kedengaran ceria. Belum lihat ratingnya?" Tanya Jung Woo heran mendengar sapaan Hyun Soo.

"Sudah. Maafkan aku. Kurasa Anda akan mengalami kerugian karena aku."

"Lee Hyun Soo-ssi. Pikirkanlah dirimu dahulu di saat seperti ini."

"Aku sedang menghibur diri dengan memakan sesuatu."

"Jika menghibur diri dengan makan, berarti kau baik-baik saja."

"Sejujurnya.. aku takut."

"Kini kau bersikap seperti wanita?"

"Akan kuterima itu."

"Tidak."

"Tataplah ke depan. Dengan begitu, kau bisa bangun meskipun terjatuh lagi."


Di kantor Kyung melihat laporan rating. Ia khawatir pada Hyun Soo, pasti Hyun Soo telah melihatnya dan sedang berkeliaran di luar.

"Kenapa dia berusaha mati-matian jika mudah merasa takut? Dia akan disalahkan." Komentar Hong Ah.

"Apa maksudmu disalahkan? Saat rating turun seperti ini, seseorang harus dikorbankan. Memang ini salah siapa?"

"Kenapa ini salahnya Hyun Soo?"

"Dia datang ke lokasi syuting. Dia membongkar masalah internal. Dia akan menjadi target."

"Kenapa kau bilang begitu? kau benar.. Terkadang pemikiranmu tajam."

"Bukan terkadang. Aku selalu begini."


Hyun Soo pulang juga akhirnya. Hong Ah meminta Hyun Soo tenang. Hyun Soo mendesah, ia juga tidak bisa berpura-pura di hadapan kalian. Kyung menawari untuk membuatkan secangkir teh. Hyun Soo senang, lalu berkata akan keluar usai mengirim naskah untuk episode delapan.


Hong Ah mendapat telfon, ia lolos kontes, pemenang kompetisi drama HNC. Hyun Soo tersenyum memberi selamat pada Hong Ah, sama seperti yang ia lakukan pada Jung Sun 5 tahun lalu. Kyung juga memberi selamat, tapi sekedarnya saja.


Hong Ah berterimakasihpada Kyung dan menasehati Kyung untuk bekerja keras. Kyung menggerutu, ia juga sudah bekerja keras.


Hyun Soo menyemangati Kyung, memenangi kompetisi membutuhkan keberuntungan, tidak akan menang hanya karena penulisan yang baik. Naskah yang masuk ke final kurang lebih semuanya sama. Setelah itu, semua bergantung pada selera para juri. Jadi--.

Hong Ah menyela Hyun Soo, tidak bisakah mereka fokus menyelamatiknyasaja? Jika Hyun Soo bilang ia beruntung, Hyun Soo seperti meremehkan usahaku. Hyun Soo tidak tahu betapa keras usahanya.

"Maafkan aku." Kata Hyun Soo.

Kyung juga minta maaf, ia sempat merasa iri. Kyung lalu menyelamati Hong Ah yang sekarang memiliki segalanya. Kyung juga akan membuatkan teh untuk Hong Ah.


Hong Ah bersiap-siap pergi, ia harus mengabari ini kepada banyak orang. Hyun Soo mengijinkannya kan?

"Silakan. Ibumu akan sangat bahagia."

"Terima kasih. Aku tahu kau sedang kesulitan, tapi aku harus menghargai kehidupanku juga. Aku harus merasa bahagia di hari seperti ini."

"Itu sebabnya aku menyukaimu. Jika kau tidak bisa bahagia karena diriku, aku akan makin merasa sedih. Cepat pergi."

Hong Ah menari-nari bahagia setelah turun dari mobilnya.


Won Joon memuji pasta buatan Ha Sung, sangat lezat. Dan Kyung Soo tersenyum sambil memberinya 'heart'.


Soo Jung membawa menu lain ke meja, Jjampong dan Bibimgsu. Ha Sung memprotesnya, kedua makanan itu tidak cocok karena sama-sama pedas.

"Aku curiga kau sengaja menghindari hidanganku." Lanjut Ha Sung.

"Aku memakan yang kuinginkan. kau selalu saja meragukan maksud orang lain. Perbaiki itu."


Min Ho memuji Soo Jung, "Persis seperti yang ingin kukatakan. 'Perbaiki itu'."


Hong Ah masuk, semuanya menyapanya ramah.


Won Joon langsung berdiri dan mendekatinya. Hong Ah menanyakan dimana Jung Sun. WOn Joon mengatakan Jung Sun sedang syuting acara "Star's Favorite Dish". Kenapa?

"Emm... Tidak apa-apa."

"kau mau makan dengan kami?"

"Tidak. Aku akan pergi."


Won Joon mengikuti Hong AH keluar, semuanya baik-baik saja, kan?

"Oppa, kau pria yang hebat. kau pria yang hebat, tapi kenapa aku tidak menyukaimu?"

"Ah.. Aku terluka."

"Oppa, naskahku menang. Stasiun TV HNC meneleponku tadi."


Won Joon sangat sedang ia memeluk Hong Ah lalu memutarnya. Akhirnya Hong Ah berhasil. WOn Joon berpesan agar Hong Ah menjadi orang baik.

"Astaga. Tadinya aku senang. Kapan aku tidak bersikap baik? Omong-omong, Jung Sun mulai syuting pukul berapa?"


Jung Sun menerima penjelasan dari staf. Setelah Jung Sun selesai dirias, mereka akan melanjutkan sesuai jadwal. Chef yang satunya juga sudah datang.

"Kita memasak hidangan untuk artis dan hidangan yang kita mau, bukan?"

"Ya. kau harus berpikir cepat. Kita bisa mengetahui hidangan yang mereka mau begitu syuting dimulai."


Staf itu meninggalkan Jung Sun di depan ruangn ganti. Jung Sun akan masuk, tapi Hong h menelfonnya.

"kau belum mulai syuting? Aku menelepon dahulu untuk memastikan."

"Jika kau pikir aku sedang syuting, kenapa meneleponku?"

"Aku.. terpilih. Naskahku terpilih untuk drama di HNC."

"Sungguh? Selamat."

"Aku tidak menyukai reaksimu. Aku ingin kau menjadi orang pertama yang menyelamatiku. Bahkan tadi aku ke Good Soup."

"Hebat, Hong Ah. Selamat."

"Kata-kata tidak ada artinya. Traktir aku makan nanti. Aku akan menunggumu di Good Soup."

"Baik."


Ternyata Chef yang akan dilawab Jung Sun adalah Kepala Chef Jung Sun dulu. Mereka berdua sama-sama terkejut. Kepala Chef berkata kalau Jung Sun sangat beruntung, bagaimana Jung Sun bisa sampai sejauh ini?

"Aku menantikan pertarungan kita."

"Baiklah. Ayo lakukan. Aku ingin melihat sampai mana keberuntungan akan membawamu."


Produser mendatangi Hyun Soo. Produser melihat Hyun Soo sangat lelah, pasti semalam tidak bisa tidur. Hyun Soo mana bisa tidur nyenyak dalam situasi seperti ini?

"Jangan diambil hati. Saat anak mendapat nilai jelek, orang tuanya akan mengajari atau mengubah cara belajarnya. Jika sutradara dan penulis setuju untuk tetap mencoba, aku tidak bisa apa-apa. Tapi sutradara tidak suka karyamu, dan ratingnya rendah. Aku tidak punya pilihan lain."


Produser mengajak Hyun Soo mempekerjakan satu penulis lagi. Ia meminta Hyun Soo yang merekomendasikannya, yang bisa bekerja sama denganmu.

"Akan kupertimbangkan itu." Jawab Hyun Soo kecewa.

"kau belum dengar kabar di lokasi syuting, bukan? Tahukah kau apa yang dilakukan oleh Shin Ha Rim sekarang?"


Sutradara Min membujuk Ha Rim yang mogok syuting. Ha Rim kesal, ia meminta naskahnya diedit, tapi tidak dilakukan.

"Akan kuedit saat syuting."

"Sutradara! Emosiku... Aku tidak bisa mendalami karakternya. Paham? Kita syuting besok saja."

"Episodenya akan ditayangkan pekan depan."

"Mana bisa aku syuting jika naskahnya membosankan? Aku tidak bisa tidur selama dua hari."

"Tidak ada di antara kita yang bisa tidur. Paham?"

"Syuting dengan yang lain saja lebih dahulu."


Ha Rim menutup pintu mobilnya dan langsung pergi.


Star's Favorite Dish akhirnys di mulai. Pembawa acara mengenalkan juri mereka hari ini pada pemirsa, Lee Deul Lae.

"Saya dengar Anda mau memakan hidangan Prancis."

"Ada hidangan yang disebut "bouillabaisse". Aku pernah memakan itu saat bulan madu di Prancis. Aku merasa amat bahagia saat itu."

"Dia ingin memakan bouillabaisse dan mengenang memori indah. Ini dia. Inilah alasan dibuatnya acara ini. Chef, kalian mendengarnya? Buatlah bouillabaisse yang dimakan oleh Lee Deul Lae saat bulan madu dan hidangan yang akan melengkapi bouillabaisse tersebut. Kuberi kalian waktu 40 menit untuk memasak. Silakan mulai sekarang!"


Kepala Chef dan Jung Sun mulai masak bersamaan. Lee Deul Lae mengawasi mereka. 

Pembawa acara: Aku penasaran bagaimana cara mereka membuat bouillabaisse. Aromanya sudah tercium sekarang. Aku akan naik dan mencicipinya.



Pembawa acara: Aku penasaran bagaimana cara mereka membuat bouillabaisse. Aromanya sudah tercium sekarang. Aku akan naik dan mencicipinya.

Pembawa acara pertama mencicipi milik Kepala Chef. Kepala Chef membuat bouillabaisse Prancis dan menambah cita rasa Korea karena itulah rasanya agak pedas.

Kedua, milik Jung Sun. Pembawa acara terkejut karena ia tidak bisa berkomentar tentang rasanya. Jung Sun langsung kehilangan senyumnya. Pembawa acara mengerti itu, jadi ia kembali.

Jung Sun kemudian memasukkan daging yang terbungkus plastik ke dalam air. Tapi ada masalah, seseorang tak sengaja menginjak stop kontak, jai aliran listrik ke alat yang Jung Sun gunakan untuk merendam daging tadi terputus.


Hong Ah dandan cantik, ia memakai parfume juga.


Jung Sun mengeluarkan dagingnya, ia heran karena dagingnya masih sama seperti tadi. Jung SUn melihat alatnya tidak menyala, lalu meliaht stop kontaknya. mati. Ia mulai panik.


Waktu tinggal tujuh menit. Kepala Chef sudah platting, tapi Jung Sun masih harus memanggang daging.

Pembawa acara: Chef On Jung Sun... Dia tampak terburu-buru. Ah.. Daging domba yang dia taruh di mesin sous-vide tidak matang. Astaga, ini... Aku tidak yakin hidangannya akan selesai tepat waktu.

Lee Deul Lae: Pernah ada chef yang tidak selesai tepat waktu?

Pembawa Acara: Belum ada yang begitu. Jika sedang terburu-buru, chef sekalipun bisa salah.


Kepala Chef selesai duluan, tapi Jung Sun masih sibuk. Waktu terus berjalan dan kali ini tersisa 3 menit, 1 menit..

Jung Sun masih platting. Tapi beruntung ia bisa selesai tepat waktu. Ketegangan beralhir.


Kyung menulis komentar jahat untuk Ha Rim, "Shin Ha Rim tidak bisa berakting. Yang dia lakukan hanya pamer. Dia merusak dramanya. Larang dia berakting."

Hyun SOo keluar dari kamarnya, bertanya Kyung itu sedang apa? Kyung menjawab jujur kalau ia sedang memberi komentar buruk untuk Shin Ha Rim. Tapi saat Kyung akan mengirimnya, ia ditolak.


Kyung kesal karena ia dilaporkan lagi. Padahal orang-orang harus mengetahui betapa menyebalkannya Ha Rim. Jika dia tidak mau syuting, harus bagaimana?

"Aku mau pulang." Kata Hyun Soo.

"Baik. Pulang dan beristirahatlah. Lagi pula, ada orang lain yang mengeditnya."

"Benar."

"Kyung Ah.. Aku..."

"Tidak apa-apa. Meski ini tidak berhasil, kau bisa menulis hal lainnya. Meski ini gagal, kau akan berhasil nanti."

"Maksudmu, aku sudah gagal?"

"Tidak, maksudku bukan begitu. Ah.. Aku seharusnya tidak mencoba menghiburmu di saat seperti ini."

"Keberadaanmu di sini membuatku merasa lebih baik. Aku akan menenggelamkan diri dalam keputusasaan."

"Eonni~"


Tiba saat penjurian, Lee Deul Lae mencoba satu per satu masakah kedua Chef.

Pembawa Acara: Selain itu, ada informasi yang patut kita ketahui. Chef Lee Jin Wook dan Chef On Jung Sun pernah menjadi guru dan murid.

Kepala Chef: Tidak juga. Dia berada di bawahku sebagai koki bagian.

Pembawa Acara: Jadi, dia bukan murid?

Kepala Chef: Bukan.

Pembawa Acara: Begitu, ya. Baiklah. Lee Deul Lae-ssi. Keputusanmu akan menentukan Chef On Jung Sun akan mengalahkan gurunya, atau Chef Lee Jin Wook akan menerima kemenangan yang sudah diduga. Sekarang waktunya memutuskan. Lee Deul Lae-ssi, Anda sudah memutuskan?

Lee Deul Lae: Sudah. Aku akan menekannya.


Kita tidak diberitahu siapa pemenangnya. Tiba-tiba syuting udah selesai aja. Lee Deul Lae menghampiri Jung Sun yang sedang membersihkan pisau.

"Hidangan Chef Lee Jin Wook lebih lezat." Kata Lee Deul Lae.

"Dia chef yang hebat."

"Tapi hidanganmu membuatku bahagia. Aku merasa seperti kembali ke usia 20-an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku. Melelahkan, tapi aku merasa senang."

"Terima kasih. Inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara."

"Aku bahagia."


Jung Woo datang ke Stasiun TV dimana Jung SUn Syuting. Ia medapat kabar soal Shin Ha Rim. Jung Sun keluar jadi Jung WOo mematikan telfon.

"Kenapa kau di sini?" Tanya Jung Sun.

"Aku mau menemui kepala sutradara soal "Detektif Pembangkang". Selamat atas kemenangan pertamamu."

"Ada apa dengan drama itu?"

"Stasiun TV ingin mempekerjakan penulis baru dan aktornya menolak syuting, lalu pergi dari lokasi. Ada banyak kritik kejam. Situasi ini yang terburuk."

"Lantas, kau mau ke mana?"

"Menemui Shin Ha Rim. Aku akan membuatnya kembali apa pun yang terjadi. Akan kupukuli dia jika perlu."

"Jangan sampai kau yang dipukuli."


Jung Woo tiba-tiba bertanya, apa Jung Sun belum menghubungi Hyun Soo?

"Kalian berdua tampak dekat. Sebaiknya kau memasak sesuatu untuknya. Dia juga belum tentu menolaknya." Lanjut Jung Woo.


Hong Ah menunggu di Good Soup. Lalu Jung Sun menelfonnya, minta maaf karena tidak bisa makan dengan Hong Ah.

"kau bilang mau menyelamatiku. Aku akan menunggumu."

"Maaf. Jangan menungguku. Akan kumasakkan sesuatu yang lezat untukmu nanti."

"Siapa yang kau temui sekarang?" Tanya Hong Ah sedih.


Jung Sun datang ke rumah Hyun Soo.


Hyun SOo membawanya masuk. Ia alan membuatkan teh, tapi malah menumpahkan airnya. Jung Sun akan menggantikan Hyun Soo membersihkannya.

"Biar orang yang lebih baik yang melakukannya. Aku ahli dalam hal seperti ini, jadi, kau harus melakukan hal yang kau kuasai." Kata Jung Sun.


Hyun Soo terduduk sedih, ia rasa ia tidak ahli dalam hal apa pun. Oa paling jago menulis, tapi lihat ia sekarang.


Jung Sun kemudian duduk di depan Hyun Soo, memandangnya. Hyun Soo melarang Jung Sun memandangnya seperti itu, Martabatnya sudah jatuh.

Jung Sun lalu menggenggam tangan Hyun Soo. Hyun Soo menangis, ia merasa takut. Jung Sun mengusap airmatanya tapi Hyun Soo menyingkirkan tangan Jung Sun.

"Aku bersikap seperti seorang wanita. Sulit dipercaya aku bersikap begini agar kau menenangkanku." Kata Hyun Soo.


Jung Sun lalu menggendong Hyun Soo dan membawanya ke sofa. Layar tiba-tiba berubah menjadi hitap putih lagi.


Jung Sun: kau takut?


Sementara itu, Hong Ah ada di luar apartemen Hyun Soo. Ia ragu antara mau memencet bel atau tidak.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Temperature of Love Episode 12

0 komentar:

Posting Komentar